Baksos @SMADA hari Minggu 18 juli 2010


miopia
Kelaianan refraksi adalah suatu keadaan dimana sinar-sinar sejajar yang masuk ke dalam bola mata dibiaskan oleh media refraksi mata, bayangan jatuh tidak tepat di retina. Hal ini menyebabkan pengelihatan seseorang menjadi terganggu, mulai yang ringan dengan keadaan sedikit kabur sampai yang berat yaitu hanya dapat melihat dalam radius beberapa meter di depan mata. Kelainan refraksi dibagi menjadi 3, yaitu miopia (rabun jauh), hipermetropia (rabun dekat) dan astigmat.





hipermetropi
Tetapi tidak semua pengelihatan yang terganggu itu disebabkan oleh kelainan refraksi. Karena selain kelainan refraksi, terganggunya pengelihatan juga dapat disebabkan adanya virus, bakteri dan juga karena adanya kelainan organik yang diderita. 

katarak
Katarak adalah salah satu penyebab terganggunya pengelihatan, yaitu suatu keadaaan dimana terjadi kekeruhan pada lensa mata. Katarak menduduki rangking pertama penyebab kebutaan yang terjadi di Indonesia. Katarak di bagi menjadi beberapa stadium. Insipient, matur dan hipermatur.
 

dr. Armanto
Seorang dokter spesialis mata pada hari minggu 18 Juli 2010, mengadakan bakti sosial pemeriksaan mata gratis kepada masyarakat umum. Khususnya kepada penderita katarak. Bakti sosial tersebut belangsung di SMAN 2 Surabaya (SMADA). 

Beliau adalah dr. Armanto Sidohutomo SpM, seorang dokter spesialis mata dengan pembawaan yang menyenangkan dan ramah terhadap semua orang. Beliau juga merupakan dosen di AROS (Akademi Refraksi Optisi Surabaya) yang sangat baik terhadap semua anak didiknya. Selain itu, beliau juga merupakan pemilik sebuah klinik mata yang berada di Jl. Barata Jaya Surabaya. Klinik mata dengan nama klinik mata Tritya. 
tim sukses baksos
Pada saat baksos kemarin, beliau tidak sendirian. Beliau melibatkan semua karyawan karyawatinya di klinik mata Tritya, selain itu beliau juga melibatkan pengusaha optik dan bahkan beliau juga membawa mahasiswanya dalam acara bakti sosial tersebut yang disebut tim sukses baksos SMADA . Sebelum bakti sosial. Beliau mengumpulkan semua pasukannya (tim sukses baksos SMADA) untuk dibrefing agar lebih siap dalam baksos tersebut.

mahasiswa AROS


Dalam baksos kemarin dibagi menjadi beberapa step. Step pertama adalah regristasi, step kedua adalah pemeriksaan refraksi. Beliau, mempercayakan step kedua ini, untuk pemeriksaan refraksi kepada mahasiswanya. Selanjutnya step ketiga adala pemeriksaan lebih lanjut yang dilakukan oleh karyawan-karyawatinya yang selanjutnya diperiksa sendiri oleh beliau sendiri.

pemeriksaan
mahasiswa AROS









Bagi mahasiswa AROS, baksos kali ini merupakan kesempatan yang langka untuk didapatkan. Dan kami sangat senang dengan acara baksos ini. Dalam baksos tersebut, pemeriksaan mata dilakukan kepada semua lapisan masyarakat. Mulai masyarakat umum, pelajar, pekerja, mahasiswa dan juga anak-anak. Baksos yang dimulai tanggal 18 Juli 2010 dari pukul 09.00 WIB dan berakhir pada pukul 13.00 WIB berjalan lancar. alhamdulillah !

AROS (Akademi Refraksi Optisi Surabaya)


AROS ( Akademi Refraksi Optisi Surabaya)
Jl. Indrapura 17, Surabaya
Izin Dikti : 3282/D/T/2008
Rekomendasi Badan PPSDM Depkes RI :
DI.02.02.2.4.1.01294
Terakreditasi B oleh Depkes RI



Sesuai dengan peraturan Menteri Kesehatan RI nomor : 1424/MENKES/SK/XI/2002 tanggal 20 Nopember 2002 tentang Optikal bahwa penyelenggara optikal harus memiliki sekurang-kurangnya seorang Ahli Madya Refraksi Optisi yang bekerja penuh sebagai penanggung jawab. Berdasarkan peraturan tersebut diatas, maka pada tahun akademi 2010/2011, Akademi Refraksi Optisi Surabaya menyelenggarakan penerimaan mahasiswa baru untuk dididik menjadi Ahli Madya Refraksi Optisi yang siap berkembang dan terampil dalam bidang pemeriksaan tajam penglihatan, perkacamataan dan lensa kontak.

  1. Profil Pendidikan
Akademi Refraksi Optisi Surabaya adalah Perguruan Jenjang Pendidikan Tinggi dibawah bimbingan dan pengawasan Kementrian Pendidikan Nasional dan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia yang mendidik lulusan SMA menjadi tenaga Ahli Madya. Akademi Refraksi Optisi Surabaya didirikan sejak tahun 1982 dan sampai tahun 2009 (angkatan XXV) telah meluluskan 942 tenaga kesehatan Refraksi Optisi dan 100% dari lulusan ini mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan bidangnya baik di Rumah Sakit Pemerintahan (PNS), Rumah Sakit Swasta, Pengusaha optic, dan optikal-optikal diseluruh Indonesia.

wisuda rek !

  1. Tujuan Pendidikan
  1. Dapat mengenal berbagai macam alat refraksi atau alat optik dengan baik.
  2. Mampu menentukan dan mengoreksi kelainan refraksi.
  3. Mampu melakukan pemeriksaan kasus-kasus juling (Ortopsi), khususnya pada anak-anak sehingga tindakan dini dapat dilakukan oleh dokter spesialis mata.
  4. Mampu melakukan pemeriksaan kelainan tajam penglihatan.
  5. Dapat memahami dan mampu memproses lensa kacamata, merancang dan memasang lensa pada frame.
  6. Dapat memahami lensa kontak dan mampu memasang lensa kontak dengan baik.
  7. Mengenal dan dapat melakukan pemeriksaan buta warna.
  8. Mampu merujuk penderita kelainan mata diluar kelainan refraksi ke dokter spesialis mata.
  9. Mampu melakukan pencatatan medic yang berkaitan dengan perlensaan dan peroptikan.
  10. Sanggup dan mampu mengembangkan ilmu yang didapat sejalan dengan perkembangan dan kemajuan bidang optik.
  1. Sistem Pendidikan
Menggunakan sistem kredit semester (SKS), lama pendidikan 6 (enam) semester (3 tahun), meliputi 4 semester pertama berupa kuliah, diskusi, praktikum, kerja lapangan dan 2 (dua) semester terakhir berupa Masa Kerja Praktis yang dilaksanakan di :
  1. Laboratorium Optik di kampus ARO Surabaya.
  2. Rumah Sakit Mata Undaan Surabaya.
  3. Balai kesehatan Mata Masyarakat Propinsi Jawa Timur (BKMM Prop. Jatim).
    Begitu pula KKL dan penyajian-penyajian paper/seminar. Beban kredit yang diberikan 118 SKS.

suasana di kelas

  1. Kurikulum
  1. Staf pengajar Akademi Refraksi Optisi Surabaya berasal dari :
  1. Universitas Airlangga Surabaya (UNAIR)
  2. Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS)
  3. Akademi Refraksi Optisi Surabaya
  4. Pusat Penelitian dan Pengembangan Sistem dan Kebijakan Kesehatan





kuliah di Unair

  1. Materi studi yang diberikan terdiri dari 5 kelompok :
  1. 40*% teoritis (kuliah, seminar, diskusi)
  2. 10% pembinaan mental sikap dan perilaku sebagai dasar pembinaan profesi dan keahliannya
  3. 50% praktikum, masa kerja praktis, KKL
suasana ospek 2009

  1. Mata Kuliah


    1. Mata Kuliah Pengembangan dan Kepribadian (MPK)
  1. Ilmu Sosial Budaya Dasar
  2. Pendidikan Agama
  3. Bahasa Inggris
  4. Bahasa Indonesia


    1. Mata Kuliah Keilmuan dan Ketrampilan (MMK)
  1. Adm. Kesehatan & Sistem Rujukan
  2. Higiene Sanitasi Perusahaan
  3. Statistik & Metodologi Riset
  4. Epidemiologi Kebutaan
  5. IKM & Promosi Kesehatan
  6. Ilmu Kealaman Dasar
  7. Patologi Umum
  8. Patologi Mata & Mikrobiologi


    1. Mata Kuliah Berkarya (MKB)
  1. Anatomi & Fisiologi Umum
  2. Anatomi & Fisiologi Mata
  3. Fisika Optik Umum
  4. Fisika Optik Mata
  5. Farmakologi Umum & Mata
  6. Kimia Optik
  7. Instrument Lab. Optik
  8. Klinik Optik (Penggosokan Lensa)
  9. Penglihatan Sub Normal (Low Vision)
  10. Ortopsi
  11. Ergonomi Penglihatan


    1. Mata Kuliah Perilaku Berkarya (MPB)
  1. Klinik Optik (Perkacamataan)
  2. Klinik refraksi
  3. Lensa Kontak
  4. Praktek Klinik refraksi Dasar


    1. Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat (MBB)
  1. Etika Profesi
  2. Manajemen Umum
  3. Manajemen Optik
  4. Kewiraswastaan
  5. Karya Tulis Ilmiah
ekskul maparos

  1. Bantuan Pemerintah
Pemerintah melalui Dirjen Dikti Kemendiknas c.q. Kopertis Wilayah VII jawa Timur mengupayakan pemberian bantuan beasiswa bagi para mahasiswa yang tidak mampu tetapi mempunyai prestasi akademik tinggi, terdiri dari :
  1. Beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik (PPA)
  2. Beasiswa bantuan Belajar Mahasiswa (BBM)
  3. Bantuan Khusus Mahasiswa (BKM)
Pada Tahun Anggaran 2009 sebanyak 30 mahasiswa ARO Surabaya mendapat bantuan dari pemerintah.

Misteri Piramida Mesir


Piramida raksasa Mesir merupakan salah satu dari tujuh keajaiban dunia saat ini, sejak dulu dipandang sebagai bangunan yang misterius dan megah oleh orang-orang. Namun, meskipun telah berlalu berapa tahun lamanya, setelah sarjana dan ahli menggunakan sejumlah besar alat peneliti yang akurat dan canggih, masih belum diketahui, siapakah sebenarnya yang telah membuat bangunan raksasa yang tinggi dan megah itu? Dan berasal dari kecerdasan manusia manakah prestasi yang tidak dapat dibayangkan di atas bangunan itu? Serta apa tujuannya membuat bangunan tersebut? Dan pada waktu itu ia memiliki kegunaan yang bagaimana atau apa artinya? Teka-teki yang terus berputar di dalam benak semua orang selama ribuan tahun, dari awal hingga akhir merupakan misteri yang tidak dapat dijelaskan. Meskipun sejarawan mengatakan ia didirikan pada tahun 2000 lebih SM, namun pendapat yang demikian malah tidak bisa menjelaskan kebimbangan yang diinisiasikan oleh sejumlah besar penemuan hasil penelitian.


Sejarah Mitos dan Temuan Arkeologi


Sejak abad ke-6 SM, Mesir merupakan tempat pelarian kerajaan Poshi, yang kehilangan kedudukannya setelah berdiri lebih dari 2.000 tahun, menerima kekuasaan yang berasal dari luar yaitu kerajaan Yunani, Roma, kerajaan Islam serta kekuasaan bangsa lain. Semasa itu sejumlah besar karya terkenal zaman Firaun dihancurkan, aksara dan kepercayaan agama bangsa Mesir sendiri secara berangsur-angsur digantikan oleh budaya lain, sehingga kebudayaan Mesir kuno menjadi surut dan hancur, generasi belakangan juga kehilangan sejumlah besar peninggalan yang dapat menguraikan petunjuk yang ditinggalkan oleh para pendahulu.


Tahun 450 SM, setelah seorang sejarawan Yunani berkeliling dan tiba di Mesir, membubuhkan tulisan: Cheops, (aksara Yunani Khufu), konon katanya, hancur setelah 50 tahun. Dalam batas tertentu sejarawan Yunani tersebut menggunakan kalimat "konon katanya", maksudnya bahwa kebenarannya perlu dibuktikan lagi. Namun, sejak itu pendapat sejarawan Yunani tersebut malah menjadi kutipan generasi belakangan sebagai bukti penting bahwa piramida didirikan pada dinasti kerajaan ke-4.


Selama ini, para sejarawan menganggap bahwa piramida adalah makam raja. Dengan demikian, begitu membicarakan piramida, yang terbayang dalam benak secara tanpa disadari adalah perhiasan dan barang-barang yang gemerlap. Dan, pada tahun 820 M, ketika gubernur jenderal Islam Kairo yaitu Khalifah Al-Ma'mun memimpin pasukan, pertama kali menggali jalan rahasia dan masuk ke piramida, dan ketika dengan tidak sabar masuk ke ruangan, pemandangan yang terlihat malah membuatnya sangat kecewa. Bukan saja tidak ada satu pun benda yang biasanya dikubur bersama mayat, seperti mutiara, maupun ukiran, bahkan sekeping serpihan pecah belah pun tidak ada, yang ada hanya sebuah peti batu kosong yang tidak ada penutupnya. Sedangkan tembok pun hanya bidang yang bersih kosong, juga tak ada sedikit pun ukiran tulisan.


Kesimpulan para sejarawan terhadap prestasi pertama kali memasuki piramida ini adalah "mengalami perampokan benda-benda dalam makam". Namun, hasil penyelidikan nyata menunjukkan, kemungkinan pencuri makam masuk ke piramida melalui jalan lainnya adalah sangat kecil sekali. Di bawah kondisi biasa, pencuri makam juga tidak mungkin dapat mencuri tanpa meninggalkan jejak sedikit pun, dan lebih tidak mungkin lagi menghapus seluruh prasasti Firaun yang dilukiskan di atas tembok. Dibanding dengan makam-makam lain yang umumnya dipenuhi perhiasan-perhiasan dan harta karun yang berlimpah ruah, piramida raksasa yang dibangun untuk memperingati keagungan raja Firaun menjadi sangat berbeda.


Selain itu, dalam catatan "Inventory Stela" yang disimpan di dalam museum Kairo, pernah disinggung bahwa piramida telah ada sejak awal sebelum Khufu meneruskan takhta kerajaan. Namun, oleh karena catatan pada batu prasasti tersebut secara keras menantang pandangan tradisional, terdapat masalah antara hasil penelitian para ahli dan cara penulisan pada buku, selanjutnya secara keras mengecam nilai penelitiannya. Sebenarnya dalam keterbatasan catatan sejarah yang bisa diperoleh, jika karena pandangan tertentu lalu mengesampingkan sebagian bukti sejarah, tanpa disadari telah menghambat kita secara obyektif dalam memandang kedudukan sejarah yang sebenarnya.


Teknik Bangunan yang Luar Biasa


Di Mesir, terdapat begitu banyak piramida berbagai macam ukuran, standarnya bukan saja jauh lebih kecil, strukturnya pun kasar. Di antaranya piramida yang didirikan pada masa kerajaan ke-5 dan 6, banyak yang sudah rusak dan hancur, menjadi timbunan puing, seperti misalnya piramida Raja Menkaure seperti pada gambar. Kemudian, piramida besar yang dibangun pada masa yang lebih awal, dalam sebuah gempa bumi dahsyat pada abad ke-13, di mana sebagian batu ditembok sebelah luar telah hancur, namun karena bagian dalam ditunjang oleh tembok penyangga, sehingga seluruh strukturnya tetap sangat kuat. Karenanya, ketika membangun piramida raksasa, bukan hanya secara sederhana menyusun 3 juta batu menjadi bentuk kerucut, jika terdapat kekurangan pada rancangan konstruksi yang khusus ini, sebagian saja yang rusak, maka bisa mengakibatkan seluruhnya ambruk karena beratnya beban yang ditopang.


Lagi pula, bagaimanakah proyek bangunan piramida raksasa itu dikerjakan, tetap merupakan topik yang membuat pusing para sarjana. Selain mempertimbangkan sejumlah besar batu dan tenaga yang diperlukan, faktor terpenting adalah titik puncak piramida harus berada di bidang dasar tepat di titik tengah 4 sudut atas. Karena jika ke-4 sudutnya miring dan sedikit menyimpang, maka ketika menutup titik puncak tidak mungkin menyatu di satu titik, berarti proyek bangunan ini dinyatakan gagal. Karenanya, merupakan suatu poin yang amat penting, bagaimanakah meletakkan sejumlah 2,3 juta -2,6 juta buah batu besar yang setiap batunya berbobot 2,5 ton dari permukaan tanah hingga setinggi lebih dari seratus meter di angkasa dan dipasang dari awal sampai akhir pada posisi yang tepat.


Seperti yang dikatakan oleh pengarang Graham Hancock dalam karangannya "Sidik Jari Tuhan": Di tempat yang terhuyung-huyung ini, di satu sisi harus menjaga keseimbangan tubuh, dan sisi lainnya harus memindahkan satu demi satu batu yang paling tidak beratnya 2 kali lipat mobil kecil ke atas, diangkut ke tempat yang tepat, dan mengarah tepat pada tempatnya, entah apa yang ada dalam pikiran pekerja-pekerja pengangkut batu tersebut. Meskipun ilmu pengetahuan modern telah memperkirakan berbagai macam cara dan tenaga yang memungkinkan untuk membangun, namun jika dipertimbangkan lagi kondisi riilnya, akan kita temukan bahwa orang-orang tersebut tentunya memiliki kemampuan atau kekuatan fisik yang melebihi manusia biasa, baru bisa menyelesaikan proyek raksasa tersebut serta memastikan keakuratan maupun ketepatan presisinya.


Terhadap hal ini, Jean Francois Champollion yang mendapat sebutan sebagai "Bapak Pengetahuan Mesir Kuno Modern" memperkirakan bahwa orang yang mendirikan piramida berbeda dengan manusia sekarang, paling tidak dalam "pemikiran mereka mempunyai tinggi tubuh 100 kaki yang tingginya sama seperti manusia raksasa". Ia berpendapat, dilihat dari sisi pembuatan piramida, itu adalah hasil karya manusia raksasa.


Senada dengan itu, Master Li Hongzhi dalam ceramahnya pada keliling Amerika Utara tahun 2002 juga pernah menyinggung kemungkinan itu. "Manusia tidak dapat memahami bagaimana piramida dibuat. Batu yang begitu besar bagaimana manusia mengangkutnya? Beberapa orang manusia raksasa yang tingginya lima meter mengangkut sesuatu, itu dengan manusia sekarang memindahkan sebuah batu besar adalah sama. Untuk membangun piramida itu, manusia setinggi lima meter sama seperti kita sekarang membangun sebuah gedung besar."


Pemikiran demikian mau tidak mau membuat kita membayangkan, bahwa piramida raksasa dan sejumlah besar bangunan batu raksasa kuno yang ditemukan di berbagai penjuru dunia telah mendatangkan keraguan yang sama kepada semua orang: tinggi besar dan megah, terbentuk dengan menggunakan susunan batu yang sangat besar, bahkan penyusunannya sangat sempurna. Seperti misalnya, di pinggiran kota utara Mexico ada Kastil Sacsahuaman yang disusun dengan batu raksasa yang beratnya melebihi 100 ton lebih, di antaranya ada sebuah batu raksasa yang tingginya mencapai 28 kaki, diperkirakan beratnya mencapai 360 ton (setara dengan 500 buah mobil keluarga). Dan di dataran barat daya Inggris terdapat formasi batu raksasa, dikelilingi puluhan batu raksasa dan membentuk sebuah bundaran besar, di antara beberapa batu tingginya mencapai 6 meter. Sebenarnya, sekelompok manusia yang bagaimanakah mereka itu? Mengapa selalu menggunakan batu raksasa, dan tidak menggunakan batu yang ukurannya dalam jangkauan kemampuan kita untuk membangun?


Sphinx, singa bermuka manusia yang juga merupakan obyek penting dalam penelitian ilmuwan, tingginya 20 meter, panjang keseluruhan 73 meter, dianggap didirikan oleh kerjaan Firaun ke-4 yaitu Khafre. Namun, melalui bekas yang dimakan karat (erosi) pada permukaan badan Sphinx, ilmuwan memperkirakan bahwa masa pembuatannya mungkin lebih awal, paling tidak 10 ribu tahun silam sebelum Masehi.


Seorang sarjana John Washeth juga berpendapat: Bahwa Piramida raksasa dan tetangga dekatnya yaitu Sphinx dengan bangunan masa kerajaan ke-4 lainnya sama sekali berbeda, ia dibangun pada masa yang lebih purbakala dibanding masa kerajaan ke-4. Dalam bukunya "Ular Angkasa", John Washeth mengemukakan: perkembangan budaya Mesir mungkin bukan berasal dari daerah aliran sungai Nil, melainkan berasal dari budaya yang lebih awal dan hebat yang lebih kuno ribuan tahun dibanding Mesir kuno, warisan budaya yang diwariskan yang tidak diketahui oleh kita. Ini, selain alasan secara teknologi bangunan yang diuraikan sebelumnya, dan yang ditemukan di atas yaitu patung Sphinx sangat parah dimakan karat juga telah membuktikan hal ini.


Ahli ilmu pasti Swalle Rubich dalam "Ilmu Pengetahuan Kudus" menunjukkan: pada tahun 11.000 SM, Mesir pasti telah mempunyai sebuah budaya yang hebat. Pada saat itu Sphinx telah ada, sebab bagian badan singa bermuka manusia itu, selain kepala, jelas sekali ada bekas erosi. Perkiraannya adalah pada sebuah banjir dahsyat tahun 11.000 SM dan hujan lebat yang silih berganti lalu mengakibatkan bekas erosi.


Perkiraan erosi lainnya pada Sphinx adalah air hujan dan angin. Washeth mengesampingkan dari kemungkinan air hujan, sebab selama 9.000 tahun di masa lalu dataran tinggi Jazirah, air hujan selalu tidak mencukupi, dan harus melacak kembali hingga tahun 10000 SM baru ada cuaca buruk yang demikian. Washeth juga mengesampingkan kemungkinan tererosi oleh angin, karena bangunan batu kapur lainnya pada masa kerajaan ke-4 malah tidak mengalami erosi yang sama. Tulisan berbentuk gajah dan prasasti yang ditinggalkan masa kerajaan kuno tidak ada sepotong batu pun yang mengalami erosi yang parah seperti yang terjadi pada Sphinx.


Profesor Universitas Boston, dan ahli dari segi batuan erosi Robert S. juga setuju dengan pandangan Washeth sekaligus menujukkan: Bahwa erosi yang dialami Sphinx, ada beberapa bagian yang kedalamannya mencapai 2 meter lebih, sehingga berliku-liku jika dipandang dari sudut luar, bagaikan gelombang, jelas sekali merupakan bekas setelah mengalami tiupan dan terpaan angin yang hebat selama ribuan tahun.


Washeth dan Robert S. juga menunjukkan: Teknologi bangsa Mesir kuno tidak mungkin dapat mengukir skala yang sedemikian besar di atas sebuah batu raksasa, produk seni yang tekniknya rumit.


Jika diamati secara keseluruhan, kita bisa menyimpulkan secara logis, bahwa pada masa purbakala, di atas tanah Mesir, pernah ada sebuah budaya yang sangat maju, namun karena adanya pergeseran lempengan bumi, daratan batu tenggelam di lautan, dan budaya yang sangat purba pada waktu itu akhirnya disingkirkan, meninggalkan piramida dan Sphinx dengan menggunakan teknologi bangunan yang sempurna.


Dalam jangka waktu yang panjang di dasar lautan, piramida raksasa dan Sphinx mengalami rendaman air dan pengikisan dalam waktu yang panjang, adalah penyebab langsung yang mengakibatkan erosi yang parah terhadap Sphinx. Karena bahan bangunan piramida raksasa Jazirah adalah hasil teknologi manusia yang tidak diketahui orang sekarang, kemampuan erosi tahan airnya jauh melampaui batu alam, sedangkan Sphinx terukir dengan keseluruhan batu alam, mungkin ini penyebab yang nyata piramida raksasa dikikis oleh air laut yang tidak tampak dari permukaan.


Keterangan gambar: Sphinx yang bertetangga dekat dengan piramida raksasa kelihatannya sangat kuno. Para ilmuwan memastikan bahwa dari badannya, saluran dan irigasi yang seperti dikikis air, ia pernah mengalami sebagian cuaca yang lembab, karenanya memperkirakan bahwa ia sangat berkemungkinan telah ada sebelum 10 ribu tahun silam. (Lisensi gambar: Xu Xiaoqian)

Jawa Timur Basis Mig33 Terbesar

Dari 15 juta pengguna Mig33 di Indonesia, ternyata bukan wilayah Jabodetabek yang paling besar jumlah penggunanya. Jawa Timur merupakan basis Mig33 terbesar di Indonesia.

"Sejak 2006, Jawa Timur telah menjadi basis Mig33 dan itu terbesar. Kami melihat itu berdasarkan nomor telepon bukan dari data, karena bisa saja orangnya di Jakarta, tapi nulis di daerah lain," kata Kiki Rizki, Indonesia Country Manager Mig33, di Pacific Place Jakarta, Selasa (13/4/2010).

Dikatakan Rizki, nantinya Mig33 juga akan terus mengembangkan fitur-fitur baru bahkan melebarkan sayap dengan menggaet produsen ponsel lain.

"Kuartal ini kami akan meluncurkan Mig33 untuk blackberry, kami terus berupaya mengembangkannya, selain itu kami juga telah terintegrasi dengan Google, Facebook chat dan YM," katanya.

Sementara itu, Kiki mengatakan jumlah penjualan virtual gift dan item-item lain juga terus meningkat.

"Misalkan pesan yang ada setiap hari 250 juta pesan, ambilah 10 persennya sekira 25 ribu menggunakan virtual gift seharga Rp500, kalikan saja, dan itu hanya sehari, dan tak mungkin seorang hanya membeli virtual gift," kata Kiki.

Sementara itu untuk segmen pengguna Kiki mengungkapkan segmen 18-24 merupakan yang terbanyak.

"Tapi kalau penyebaran umur hingga umur 50 tahun pun ada," katanya.
 
sumber : http://www.okezone.com 

Keluhan Pasien Katarak

Seperti yang saya sampaikan bahwa katarak bisa terjadi pada siapa saja dan di sebabkan oleh berbagai hal.

Penglihatan orang normal tentu melihat suatu objek jelas secara keseluruhan. Maka jika sesorang ada kataraknya, perlu di lihat kataraknya ada di bagian mana, Jika di bagian pinggir dan di tengah masih jernih maka penglihatan masih jelas namun ada kekurangan sedikit dan bila ada di tengah , nah itu yang menyebabkan penglihatan jadi kabur, karena sinar masuk yang mau menuju retina terhalangi oleh lensa yang kabur.
Keluhan lain sukar sekali untuk membaca dan kalau mengendarai pada malam hari akan terasa silau oleh sinar dari mobil yang di depan.

Karena katarak itu berubah dari yang tipis ke yang tebal atau keruh sekali maka perubahan itu juga mempengaruhi tajam penglihatan, akhirnya koreksi juga berubah dan perlu sering ganti kacamata atau bahkan di koreksi berapapun tidak bisa maju visusnya.
Penglihatan ganda juga akan terjadi jika sudah matang, juga akan berasa seperti berasap, berkabut dan bahkan kaur sama sekali.
Jika membaca di tempat terang malah silau, sehingga kadang malah suka di tempat yang kurang terang untuk membaca. 

Sumber dari: Optik Online http://optikonline.info  

Katarak

Pembicaraan mengenai Katarak sangat luas sekali, sehingga dalam posting mengenai katarak mungkin ada beberap bagian.
Anda mungkin telah menjumpai orang di sekitar anda yang mengalami katarak, sudah operasi katarak atau bahkan ada yang sampai katanya operasi dua kali.
Katarak dalam arti bebasnya adalah suatu keadaan dimana lensa mata yang tadinya bening dan jernih itu menjadi keruh. Anda bayangkan seperti kaca jendela yang tidak pernah di bersihkan maka akan keruh atau ‘buthek’ bahasa jawanya, nah kalo mau di pakai lihat yaaa nggak jelas.
Penyebab katarak yang paling banyak adalah karena usia tua, jadi boleh di kata kalo udah tua memang banyak berkurang nikmat ini, termasuk mata. Jika karena usia yang udah tua maka keadaan ini di sebut katarak senil
Ada juga yang di jumpai sejak lahir, dan ini di istilahkan Katarak Kongenital biasanya hal di sebabkan oleh virus rubela yang ada pada ibu yang hamil muda.

Selain itu bisa di sebabkan karena trauma, atau kecelakaan yang mengakibatkan kerusakan pada mata atau lensa matanya dandi kenal dengan istilah Katarak Traumatik
Mungkin sesorang selain katarak juga ada penyakit tertentu misal Diabetes, nah sebenarnya pemicu kataraknya adalah diabetesnya dan di kenal dengan Katarak Diabetika atau Katarak Komplikata, penyakit yang lain yang bisa mengakibatkan katarak baik langsung maupun tidak yang lain adalah glaukoma, penyakit di retina.
Perlu di ketahui katarak itu tidak menular, jadi bisa jadi mata kanan katarak yang kiri tidak dan sebaliknya.
Nah, selanjutnya untuk keluhan dan gejala serta cara mengobatinya akan di bahas di posting selanjutnya yaaaa, insyaAllah. 

Pengertian Glaukoma

Anda kenal dengan penyakit mata yang satu ini?

Dia adalah penyebab kebutaan di Indonesia nomer 2 setelah katarak. Penyakit ini termasuk kelompok penyakit saraf mata yaitu saraf optik yang kronik da progressif dimana resiko utama adalah tingginya tekanan bola mata. Kalo katarak bisa di sembuhkan dengan operasi katarak, namun kalo glaukoma kebutaannya tidak bisa di sembuhkan tapi bisa di cegah dengan mengontrol faktor resikonya. 

 Apa penyebabnya?
Dalam mata kita ada yang namanya Aquos Humor, cairan kayak jel ini di produksi oleh organ di dalam mata yaitu badan ciliaris. Kemudian cairan yang di hasilkan ini keluar melalui jaring-jaring ke bilik mata depan. Gangguan sistem pembentukan dan pembuangan cairan aquos humor ini dapat menyebabkan tekanan bola mata yang tinggi. Gampangannya satu wadah rapat, di isi terus dan lubang keluarnya tertutup maka wadah itu akan mengeras.

Jenis – jenis Glaukoma  

1. Glaukom Primer Sudut Terbuka
Ini biasa terjadi pada usia lanjut, dan disebabkan karena adanya gangguan pada sistem pengeluaran aquos humor sehingga tekanan bola mata meninggi secara perlahan.. Akibatnya saraf optik jadi rusak, perlahan namun pasti karena tidak ada rasa sakit, lama-lama saraf penglihatan rusak dan buta.

2. Glaukoma Primer Sudut Tertutup Akut
Ini yang banyak terjadi di Asia dan Indonesia. Sudut bilik mata depan tertutup secara mendada, jadinya tekanan bola mata menjadi tinggi, dan gejala yang akan terjadi dan bisa dirasakan penderita adalah:
  • tajam penglihatan menurun
  • kayak ada pelangi di sekeliling lampu
  • sakit kepala
  • mual kadang muntah
Karena mendadak maka segera ke dokter jika mengalami hal seperti ini, karena begitu terlambat, maka akan mengakibatkan kebutaan.

3. Glaukoma Primer Sudut Tertutup Kronik
Prinsipnya sama dengan nomer 2 di atasn tetapi sudut bilik mata depan tertutup secara perlahan. jadi pasien juga tidak merasakan gejalanya, dan saraf optik yang rusak yaaaa bersifat perlahan.

4. Glaukoma Sekunder
Glaukoma akibat penyakit lain, atau komplikasi dari:
  • Kecelakaan atau trauma
  • obat yang mengandung steroid ( obat inhaler asma, misalnya)
  • tumor
  • radang mata
  • diabetes yang tak terkontrol
5. Glaukoma Kongenital ( Sejak Lahir)
Terjadi karena sudut bilik mata depan terbentuk tidak normal sejak lahir, dan bisa di liaht tanda-tadanya misal bola matanya lebih besar dari normal, kornea tidak jernih, takut dan keluar air mata jika melihat cahaya. Secara umum ada orang yang mempunyai resiko untuk galukoma yaitu:
  • Umur di atas 40 tahun
  • Keluarga ada riwayat glaukoma
  • Tekanan bola mata tinggi
  • pemakai steroid lama dan terus menerus
  • Myopia atau Hypermetropia tinggi
  • pernah ada trauma ke mata
  • ada diabetes, hypertensi dan migren
Untuk perlu anda secara rutin periksa ke dokter mata untuk test sebagai berikut:
  • Ukur tekanan bola mata dengan alat tonometri kontak atau non kontak
  • Lihat keadaan sudut bilik mata depan, dengan gonioskopi
  • lihat lapang pandang dengan perimetry
  • periksa saraf mata dengan scan Heidelberg Retinal Tomography (HRT) atau OCT
Menangani Galukoma
Periksa rutin ke dokter mata , bagi penderita glaukoma ini harus dilakukan seumur hidup. Sebenarnya sraf mata yang sudah rusak tidak dapat diperbaiki, di sini hanya ingin mengontrol agar tekanan bola matanya pada taraf aman. tindakan yang dilakukan bisa obat tetes, laser, operasi atau kombinasinya di lihat perkasus. Semoga bermanfaat.

Komponen Kacamata

Waktu itu ada yang minta penjelasan mengenai macam-macam frame dan sebagainya, namun sebaiknya sekalian saya kupas tuntas aja mulai dari dasarnya, sehingga posting kali ini akan berseri dengan judul yang lebih spesifik sehingga lebih fokus.
Kali ini kita uraikan dulu komponen dari sebuah kacamata secara umum. Kacamata terdiri dari 2 bagian yaitu Front Frame dan Temple.
Free Image hosting by Free Images Hosting in OnBisnis.Com- FrameFront frame adalah bagian dari kacamata yang berada di depan yang berfungsi utama untuk bingkai dari lensa yang akan di pasang.
Free Image hosting by Free Images Hosting in OnBisnis.ComTemple adalah bagian dari kacamata yang berada di sebelah kanan dan kiri untuk memegang front frame atau disebut tangkai.
Sekarang Front Frame masih di bagi beberapa yaitu:

  • Rim/eyewire yaitu tempat dimana lensa terpasang tapi untuk jenis frame yang tidak ada bingkainya tentu rim tidak ada.
  • Bar Bridge, bagian atas atau penghubung antara rim kanan dan kiri.
  • Guard arm yaitu sepasang tangkai kecil untuk tempat nose pad.
  • Nosepad yaitu bantalan yang di hidung bisa berupa plastik, metal, dan yang paling enak adalah dari silikon.
  • Shield yaitu bagian yang ada di samping kanan kiri yang biasanya berupa hiasan.
Sedangkan Temple terdiri dari:
  • shaft/shank yaitu bagian terpanjang dari temple tempat data frame misal merk type atau model di tulis,
  • Bend yaitu bagian belakang yang bisa di tekuk,
  • Earpiece yaitu bagian ujung belakang dari temple yang akan berada di belakang telinga,
  • But Portion, tempatatau daerah pertautan untuk engsel
  • Dowel hole yaitu lubang untuk tempat skrup dan sebagai tautan antara front frame dan temple dan hinge yaitu engsel agar kacamata bisa di lipat.
Nah itu garis besarnya namun karena perkembangan teknologi banyak kacamata sekarang yang tidak mempunyai komponen secara keseluruhan. Ada yang menambahkan? 

Sumber dari: Optik Online http://optikonline.info

Pentingnya Kartu Ukuran Kacamata


Ada kasus yang terjadi di optik beberapa waktu lalu, dimana sebenarnya hal ini bisa jadi mungkin tidak akan terjadi jika ada beberapa dokumen atau komunkasi yang tepat dua arah antara konsumen dan petugas optik. Kepasrahan seorang konsumen atas apa yang akan dipesan karena sudah percaya  tidak serta merta menjadikan apa yang diinginkan bisa terwujud sesuai yang diinginkan.

Kasus yang terjadi misalnya adalah mengenai jenis lensa. Dengan polosnya si konsumen menyatakan ” Mas… tolong dibuatkan satu kacamata lagi dengan ukuran dan lensa sama dengan kacamata saya yang satu ini”. Nah, disini sebenarnya peran aktif komunikasi antara RO/Petugas Optik dan konsumen perlu lebih intensitas, misal mengenai ukurannya bagaimana dan jenis lensanya apa, harus ada konfirmasi antara keduanya misal mengenai kegunaan kacamata itu dan adakah ciri khusus dari kacamata itu tatkala di pakai.
Untuk menghindari beberapa kesalahan misal ukuran dimana ada kondisi khusus, jenis lensa apakah berubah warna atau apa saja dan termasuk data lain, maka si konsumen sebaiknya menyimpan kartu ukuran itu disamping untuk mengetahui sudah berapa lama kacamata itu dibuat dan kapan resep terakhirnya serta untuk si petugas optik untuk bisa memastikan semua data atas kacamata itu tidak ada yang salah maka kartu ukuran juga bisa menjadi andalan.
Lain lagi misal kacamata yang pecah dan sangat menginginkan ukuran yang sama, misal si konsumen tidak bisa hadir di optik karena satu dan lain hal maka hal ini sangat bisa berguna, dan tentunya banyak kegunaan lain dari sebuah kartu ukuran.
Umumnya kartu ukuran itu berisi:
  • Informasi data anda meliputi, nama dan telpon anda atau jenis kelamin anda
  • No nota atau transaksi di optik tersebut sehingga data paralelnya juga ada di optik.
  • Tanggal pembelian atas kacamata atau lensa anda dan ini dikaitkan dengan adanya garansinya
  • Ukuran resepnya secara lengkap baik nilai spheris, cylinder dan axis, bahkan termasuk prisma dengan arah base-nya dan Addnya
  • Ukuran PD dan bahkan ada juga yang mencantunkan Tinggi segmennya
  • Mencantumkan dari mana resep itu, misal Rx RO atau Rx Dokter
  • Jenis dan merk frame
  • Jenis dan merk lensa dengan segala atributnya, misal bahannya, fokusnya apakah single vision (SV) atau FlatTop ataukan progressive, Jenis Coatingnya apakah hanya Hard coat atau dengan Multi coat, juga mengenai warnanya apakah bening utih aja, berwarna atau bahkan berubah warna.
Jadi dengan adanya satu lembar kartu itu, kacamata anda merupakan rangkaian data yang dirangkum di dalamnya.
Tentu ini sangat berguna untuk di kemudian hari baik jika ingin membuat yang baru, jika ada insiden terhadap kacamatanya, atau bahkan untuk garansi kacamata tersebut.
Semoga berguna… :)

Sumber dari: Optik Online http://optikonline.info

Cara Memasang Lensa Kontak Lunak Spheris

Kemarin saya coba lihat di tracker blog ini, ternyata ada yang mencari di search engine Google dengan kata kunci ‘ Bagaiamana cara memasang lensa kontak ‘. Untuk itu mungkin juga perlu di sampaikan terutama bagi orang yang pertama kali ingin memakai lensa kontak tapi masih takut, atau mungkin belum sempet ke optik untuk bertanya pada RO.
Yang perlu di perhatikan sebelum kita memakai lensa kontak adalah:
  • Jenis lensa kontaknya (dalam hal ini kita bicara Lensa kontak lunak/softlens)
  • Jenis Ukuran (maksudnya ukurannya Spheris atau Cyilinder) saat ini kita bicara Spheris
  • Samakah ukuran kanan dan kiri (biasakan untuk memakai lensa yang kanan untuk mata kanan dan lensa kiri untuk mata kiri, jangan di tukar-tukar walaupun ukuran sama, apalagi ukuran beda dan bedanya sedikit, maka biasakan juga untuk membuka tutup ‘case lensa kontak’ satu persatu di mulai kanan dulu baru kiri.

Mengenal perkembangan mata bayi anda.


Mata memberikan kontribusi yang besar dalam menentukan kualitas hidup seseorang. Begitu banyak hal yang sulit dipungkiri manakala fungsi penglihatan kita hilang. Pernahkah kita sadar di saat kita memilikinya? karena pada umumnya kita akan tersadar telah kehilangan ataupun merasa kehilangan yang di salurkan dengan perilaku menyesal, di saat sesuatu yang pernah dimiliki pergi. 

Suatu ketika saya bertemu seorang ibu yang bertanya, mengapa anak saya memakai kacamata sedangkan tidak satupun dari keluarga kami yang memakai kacamata? Kacamata dianggap sebagai kutukan kecil dalam upaya mengeksplorasi keniscayaan yang terjadi. Kemirisan menggelayuti hati penulis, dan sesekali timbul pertanyaan dalam hati ” pernahkah kita memperhatikan kesehatan penglihatan anak kita? ” Tulisan ini saya hadirkan guna menghilangkan rasa dahaga akan pengetahuan tentang penglihatan dan di sisi lain berupaya mencegah kebutaan ataupun cacat penglihatan di lingkungan terkecil, yaitu keluarga. Setiap bayi yang mungil dan lucu memiliki permasalahan dengan penglihatannya, sebagai orang tua perlulah kita berupaya melakukan pemeriksaan secara mini workshop tanpa harus bergantung pada instrumen peralatan yang biasa di temukan di optik dan rumah sakit.

Penelitian terkini menunjukkan betapa mata bayi memiliki kesensitifan yang tinggi terhadap sinar ultraviolet. Terkadang bila kita terkena sinar UV baik melalui matahari ataupun peralatan yang mengandung sinar UV merasa tidak nyaman atau bahkan silau. Saya rasa kita juga bisa membayangkan bagaiman bila itu terjadi pada anak-anak. Mereka mungkin tidak akan mengeluh secara verbal, tetapi diamnya mereka dan ketidaktanggapan kita sebagai orang tua tentu saja dapat memicu hal-hal yang tidak diinginkan. Penyakit yang dapat terjadi adalah katarak juvenil(=baca usia muda ) dan Age Related Macular Degenerasi( = penurunan fungsi makula ). 

Oleh karenanya, memperhatikan tingkah polah bayi nan menghibur perlu disertakan dengan pengamatan untuk memberikan perlindungan anak untuk menghindari permasalahan di atas. Bahkan pada usia dan daerah tertentu, disarankan menggunakan sunglass yang direkomendasikan sebagai salah satu sarana pencegahan atau minimal mencoba menutupi pandangan sang buah hati dengan kain atau tangan atau bahkan mencoba mengalihkan pandangannya dari sinar/cahaya yang menyilaukan atau mengandung UV. Standar kesilauan tentu saja merujuk pada sang anak bukan orang tua. Contoh kecil adalah jarak menonton TV orang dewasa misalnya 1 meter dari TV, mata kita akan silau. Sudah selayaknya bila anak2 kita melihat TV dari jarak lebih dari 1 meter atau lebih dari standar kita.
 
Bagaimana perkembangan mata bayi sebenarnya?(untuk lebih jelas lihat artikel sebelumnya di grup ini ) Setelah 2 minggu pasca diketahui hamil mata bayi memulai perkembangannya. Setelah 4 minggu strktur bola mata telah lengkap. Selama masa inilah bayi lebih rentan mengalami cacat penglihatan.Sebagai contoh bila seorang ibu meminum obat-obatan tertentu dan menyebabkan terjadinya infeksi ” german measless”atau campak jerman,struktur bentuk mata menjadi kurang sempurna atau dapat mengalami penyakit. Selama menjelang lahirnya sang jabang bayi pun dalam kurun waktu pasca 7 bulan umur dari kandungan mata akan berkembang dan menuju bentuk utuh. Jaringan Saraf akan menghubungkan antara mata dan otak secara utuh pula. Pada saat lahir besaran mata bayi baru mencapai 75% dari besaran mata orang dewasa.2 tahun pertama, jaringan saraf, fungsi penglihatan dan struktur internal mata mengalami perkembangan secara signifikan.

Kemampuan penglihatan bayi saat lahir adalah 6/120 dalam meter atau 20/400 dalam feet. Artinya mereka dapat melihat sebuah obyek dengan jarak 6 meter sedangkan mata orang normal dapat melihat obyek tersebut dengan jarak 120 meter.Pada umumnya Kemampuan ini akan menjadi normal pada usia 2 tahun, tapi banyak ahli merujuk pada usia 5 tahun. Penglihatan warna telah terbentuk sejak lahir. Selain itu pada saat baru lahir, bayi juga tidak terlalu banyak memperhatikan lingkungan sekitarnya tetapi mereka akan berkedip ketika sebuah cahaya secara tiba-tiba melintasi penglihatannya. Baru pada usia 6-8minggu, mereka mulai bisa melakukan fiksasi dan mengikuti pergerakan obyek.Koordinasi kedua mata akan membaik pada usia 4 bulan.Jangan terburu-buru beranggapan bahwa mata anak anda juling sebelum waktu 4 minggu tersebut.
Alangkah lebih baik bila anda merasa ada yang janggal pada bayi padahal telah menginjak usia 6 bulan,periksakan pada dokter spesialis mata anak-anak.Berikut ini adalah beberapa hal yang mungkin terjadi pada bayi :

1.Infeksi
Beberapa jabang bayi dapat mengalami konjungtivitis, mata berwarna merah, menyeluruh dan dapat diobati dengan memberikan antibiotik berupa salep maupun tetes. Umumnya bidan memberikan obat mata pasca persalinan untuk menghindari infeksi.


2.Tersumbatnya air mata
Beberapa bayi dapat mengalami. Gejala dan tanda yang ditemui adalah air mata tampak menggenang di kelopak mata bawah atau bahkan menetes seperti menangis meski mereka tidak dalam keadaan menangis. Biasanya akan diberikan antibiotik bila diperlukan, namun keadaan ini biasanya akan normal pada usia 1 tahun, karena saluran pembuangan air mata telah sempurna. Beberapa di antaranya melakukan terapi pemijatan di daerah sekitar hidung dan mata untuk merangsang terbukanya saluran tersebut.


3.Katarak
Lensa adalah bagian mata berwarna bening yang memfokuskan sinar yang masuk agar tepat jatuh di retina dengan cara berakomodasi.Sedikit diantaranya katarak bayi diketahui saat proses persalinan selesai dimana ada bagian yang keruh atau berwarna putih di bagian pusat yang berwarna hitam. Jika katarak telah parah/matang, biasanya akan dilakukan operasi pengangkatan lensa.


4.Strabismus atau mata juling
Keadaan ini dikenal sebagai lemahnya koordinasi antara mata kanan dan mata kiri. Salah satu mata akan tampak mengarah ke hidung atau pelipis. Saat lahir mata bayi akan seperti ini, tapi bila lebih dari 4 bulan mata seharusnya dalam keadaan normal. Bila keadaan ini tidak ditangani maka akan memicu terjadinya mata malas atau amblyopia


5.Amblyopia = mata malas
Adalah keadaan di mana seseorang mengalami kehilangan kemampuan penglihatan meski mata tampak sehat dan normal. Hal ini terjadi pada bayi atau anak-anak dikarenakan adanya ketidakseimbangan di antara kedua mata, dengan kata lain salah satu mat lebih banyak digunakan dibandingkan mata yang lain secara sadar maupun tidak sadar.Sehingga mata yang lainnya akan mengalami penurunan kemampuan penglihatan.Keadaan ini dapat terjadi karena katarak, strabismus, ptosis (baca kelopak mata atas turun ), kerusakan pada salah satu mata karena kelainan refraksi contoh myopia. Situasi ini biasanya tidak memiliki gejala atau tanda dan biasanya ditemui pada saat anak diperiksa kesehatan matanya di sekolah. Oleh karenanya, sang anak harus diterapi sebelum, usia antara 6-10 tahun atau kehilangan kemampuan penglihatan kan berkembang menjadi kebutaan. Terapi dapat berupa menggunakan kacamata atau menutup mata yang lebih dominan melihat.


6. Ptosis ( Kelopak mata atas terlihat turun/jatuh )
Pada beberapa anak2, otot pada kelopak mata atas tidak berkembang secara sempurna. Akibatnya kelopak mata tersebut akan tampak turun atau seperti mengantuk. Penanganannya adalah dengan operasi sedini mungkin.


7. Retinopati karena prematur
Jika bayi lahir dengan prematur, pembuluh darah yang menyuplai kebutuhan retina tidak berkembang secara sempurna. Terkadang akan terjadi ketidaknormalan bentuk pembuluh darah di retina dan merusak bagian dalam mata. Masalah ini dapat dideteksi meski bayi baru berumur beberapa minggu.


8.Respon penglihatan yang lamban
Beberapa bayi tidak dapat menerima rangsang penglihatan walau telah berumur 6-8 minggu sebagaimana bayi normal. Biasanya ini dipicu oleh adanya keterlambatan perkembangan. Fenomena ini dapat menjadi gejala dan tanda adanya permasalahan penglihatan atau bahkan penyakit. Pemeriksaan sebaiknya dilakukan saat bayi menginjak usia 3 tahun.


Panjang dan membosankan bila kita membaca artikel ini. Begitu banyaknya angka kebutaan dan permasalahn penglihatan memberikan ide dan inisiatif bagi saya untuk menyampaikan pada anda. Meningkatkan kualitas hidup adalah tujuan kita bersama. Moga dengan cara ini pula, Tuhan menghitungnya sebagai ibadah. Karena walau bagaimanapun anak adalah anugerah dan titipan Tuhan. Seyogyanyalah kita menjaga karunia dan nikmat Yang Maha Kuasa. Moga bermanfaat. Kritik dan saran seperti biasa.

Referensi :
1. Kamus Kedokteran
2.Lawrence M Kaufman,MD,PhD, Assistant Professor, Eye Dept, University Illinois
3. Jurnal Optometry
4. Sumber2 lainnya yang tak bisa disebutkan satu persat
u


Sumber dari: Optik Online http://optikonline.info

Tes Buta Warna dengan Ishihara


Bagi anda yang punya masalah dengan warna, misal kalo ada warna tertentu bercampur dengan warna lain jadi gak bisa membedakan, maka sebaiknya anda segera periksa mata anda ke dokter mata atau minimal puskemas.
Biasanya di puskemaspun udah ada alat untuk pemeriksaan buta warna, sebagaimana kalau kita mau minta surat keterangan sehat pasti di dalamnya ada keterangan tentang buta warna atau tidak. Bisa bisa di bayangkan nggak kalau kita buta warna tertentu misal hijau atau merah atau kuning yang sudah dalam keadaan total, pas kita lagi berkendara dari jauh lampu udah warna kuning di mana sebentar lagi akan merah sedang jarak kita masih jauh, Kita kebut itu motor dan ternyata warnanya udah merah tapi kita lihat warna kuning , maka JJJJJJDDDDEEEEERRRRR, tabrakan deh, atau priiiiiiittttt, pak polisi deh. ( E e e khan merah kuning tempatnya beda, ya sih… ini cuma contoh kok). Yang pasti agar kita hati-hati aja berkendara.


Mungkin contoh yang mengena adalah kita seorang design yang perlu teliti tentang warna, nah di situ mungkin lebih tepat yaaa, tapi lagi kita semua di beri kelebihan yang lain, jadi misalnyapun kita ada kelainan tentang warna kadang kita malah bisa mengerjakan apa yang berhubungan dengan warna.


Alat untuk periksa buta warna adalah Ishihara, kayak nama jepang, ya kali memang dari jepang kali. Di situ bukan anda di tanya ini warna apa, itu warna apa, tapi anda di perlihatkan adanya tulisan di mana tulisan itu di bentuk dari kumpulan warna yang agak sejenis dan beda dengan di sekitarnya. Nah, tentu tugas anda harus bisa menebak e menebak, bukan menebak tapi benar tahu betul betul itu angka berapa misalnya. Juga ada berupa jalan atau jalur yang berkelok-kelok nah anda harus bisa mengikuti arah jalur itu. contoh testnya kayak di bawah ini:






Sumber dari: Optik Online http://optikonline.info

Ukuran Sebuah Bingkai atau Frame Kacamata

Ibarat baju, kalo kita mau beli kan ada ukurannya tuh, XL, L, M, S atau bahkan yang di luar itu. Nah begitu juga kacamata ada juga ukurannya.
Di samping ukuran ini untuk bisa nyaman di pakai sesuai dengan besar kecil kepala kita, yang lebih penting lagi adalah ukuran itu untuk penentuan titik fokus dari lensa yang akan di pasang sehingga fokus lensa kacamata persis lurus dengan axial mata atau fokus mata kita.
Coba anda perhatikan kacamata anda ( kalo punya) ada tulisan 55 – 20 / 140, misalnya.
Apa itu artinya?
Angka 55 berarti panjang Rim atau Lens Size yang di hitung secara horisontal .
Angka 20 berarti panjang Bridge ( jembatan antara lensa kanan dan lensa kiri)
Angka 140 artinya panjang temple dari engsel sampai ujung temple.
Tanda atau angka itu biasanya ada di bagian temple sebelah dalam, di bridge, di ujung temple, di nosepade untuk frame plastik.
Data ukuran frame sangat penting dalam penentuanDiameter lensa yang akan dipergunakan,Selain data dari PD pemakai dan diagonal frame.
Misalnya, Size frame = 50 mm, bridge = 17, panjang temple = 135
PD = 62, diagonal frame = 60 mm.
Maka:
1. Mencari DV ( PD frame ):
DV = size frame + bridge size
50 mm + 17 mm
= 67 mm
2. Mencari diameter lensa
Diameter lensa = DV – PD pemakai + Diagonal frame
= 67 – 62 + 60
= 5 + 60
= 65 mm
Jadi diameter lensa yang bisa digunakan / diorder tanpa
Desentrasi adalah 65 mm.


Sumber dari: Optik Online http://optikonline.info

SNELLEN CHART dan SEJARAHNYA

Sejenak  terpikir  betapa abadinya lagu bengawan solo ciptaan gesang, sehingga lagu tersebut dinyanyikan dalam berbagai bahasa. Kemegahan ini begitu besar dan pun terjadi dalam dunia kesehatan mata. Pertanyaannya, apakah yang abadi dan begitu dikenang sehingga pantas untuk disematkan kata “abadi”. Snellen mungkin juga tidak pernah berpikir ataupun terpikir akan dikenang meski ia sudah tiada. Sedikit banyak artikel ini akan mengupas secara khusus tentang siapa, bagaimana dan apa yang dihasilkan oleh seseorang yang dikenal sebagai Snellen.
Herman Snellen merupakan nama lengkapnya, beliau seorang dokter spesialis mata atau Ophthalmologist berkebangsaan belanda. Terlahir di tanggal 19 Februari 1834. Namanya menjadi besar dan di anggap sangat berjasa dalam kemajuan dunia kesehatan mata karena hasil karyanya yang masih digunakan hingga saat ini yakni obyek pemeriksaan mata bernama snellen chart. Beliau mengambil alih tugas sebagai direktur Rumah Sakit Belanda untuk spesialis mata pasca kepemimpinan Dr. Fransiscus Donders dimana beliau juga berjasa besar sebagaimana layaknya Snellen.

Beliau menuntut ilmu kedokteran di Utrecht University dan merupakan junior dari Fransiscus Donders, Gerardus Johannes Mulder dan Jacobus Schroeder van der Kolk yang mana ketiganya berperan serta mengibarkan dunia kedokteran dalam hal dalam ruang lingkup mata. Gelar kesarjanaan diraih pada tahun 1858. Kemampuannya dalam Spesialis mata membawanya untuk bekerja sebagai praktisi kesehatan mata, tepatnya asisten dokter penguji atau pemeriksa. Gelar Profesor dicapai pada tahun 1877 di universitas yang sama, adapun penelitian yang pernah dilakukannya adalah tentang astigmat, glaukoma dan penyakit mata lainnya, penelitian pemeriksaan tajam penglihatan dan bedah mata termasuk didalamnya.
Obyek pemeriksaan mata sebenarnya telah lebih dulu diperkenalkan oleh Heinrich Kuechler ( 1811-1873 ) dan diperbaiki oleh dokter mata asal wina, Austria,Eduard Jager von Jaxtthal atau lebih dikenal sebagai Jager, inisiator kartu baca atau reading chart di tahun 1854. Pada tahun 1862 Snellen menjadi pemeriksa utama dan bersamaan dengan itu pula, beliau memperkenalkan pada dunia mengenai hasil karyanya yang diberi nama optotype. Perangkat ini digunakan sebagai langkah dalam penyempurnaan untuk dapat melakukan pemeriksaan tajam penglihatan, kelak akan menjadi standar internasional. Pada awalnya huruf atau obyek dibuat dengan kotak 5×5 menjadi acuan dalam penggambarannya. Pembuatan secara manual ini dijadikan sebagai standar sebelum obyek dicetak di mesin percetakan. Standar penglihatan telah di ukur sebagai kemampuan untuk dapat membaca secara sempurna seraya aturan 5×5 kotak terpenuhi atau istilah kerennya mewakili sudut 5 menit arc dan dipisahkan oleh sudut 1 menit arc.
Obyek terdahulu Snellen berbentuk 11 baris huruf dengan bentuk huruf capital. Barisan pertama terdiri dari 1 buah huruf besar, biasanya huruf tersebut adalah E, H dan atau N. Baris berikutnya diisi dengan jumlah huruf yang lebih banyak dari sebelumnya, hanya saja besaran hurufnya menjadi berkurang. Sang pencipta pun melakukan terobosan dengan memasukkan unsur tampilan dan perhitungan secara geometri. Bahkan seorang Jack T. Holladay, MD, FACS pada bulan agustus tahun 1997 mengupas habis masalah geometri berkaitan dengan tampilan optotype.Adapun unsur geometri yang wajib terpenuhi adalah:
  • Tebal garis pada huruf sama dengan ketebalan spasi antara kedua huruf di atasnya, maksudnya besaran huruf di atas sama dengan jarak spasi antara huruf tersebut dengan huruf dibawahnya
  • Tinggi dan lebar huruf adalah 5 kali dari ketebalan garis tersebut, maksudnya garis yang membentuk huruf hanya mewakili 1 kotak dan oleh sebab itu, huruf harus mendefinisikan perwakilan dari 5 kotak
Selain itu, Snellen hanya menggunakan huruf yang di ajukan atas inisiatif Sloan berupa huruf C, D, Y, F, L, N, O, P, T, Z . Berikut ini adalah juga aturan main sebelum optotype digunakan sebagai obyek dalam pemeriksaan tajam penglihatan.
“BS 4274-1:1968 (British Standards Institution) “Specification for test charts for determining distance visual acuity” was replaced by BS 4274-1:2003 “Test charts for clinical determination of distance visual acuity — Specification”. It states that “the luminance of the presentation shall be uniform and not less than 120 cd/m2. Any variation across the test chart shall not exceed 20 %.”“BS 4274-1:1968 (Lembaga Standarisasi Inggris ) “Spesifikasi untuk obyek tes dalam menentukan tajam penglihatan jauh ” telah digantikan dengan BS 4274-1:2003 “Obyek tes untuk pemeriksaan klinis tajam penglihatan jauh— Spesifikasi”. Ketetapannya adalah “pencahayaan yang digunakan harus disesuaikan dan tidak kurang dari 120 kandela/m2. Variasi lainnya yang berhubungan dengan obyek tes tidak boleh lebih dari 20%.
Sesuai dengan ketentuan BS 4274-1:2003 , hanya huruf C, D, E, F, H, K, N, P, R, U, V, dan Z yang dapat digunakan untuk melakukan pemeriksaan tajam penglihatan yang dilandasi oleh kesamaan dalam ketentuan huruf-huruf tersebut mudah dibaca.
NILAI TAJAM PENGLIHATAN
Dalam melakukan tes, maka pasien diminta untuk membaca dari huruf yang paling besar hingga huruf terkecil yang masih dapat dibaca. Huruf terkecil yang masih dapat dibaca mendelegasikan besarnya kemampuan tajam penglihatan seseorang. Biasanya di bagian samping optotype terdapat pecahan yang mewakili besaran tajam penglihatan. 6/60m didefinisikan bahwasanya orang normal dapat melihat obyek tersebut pada jarak 60 meter, sedangkan orang yang megalami gangguan hanya dapat melihat obyek tersebut pada jarak 6 meter.
Snellen defined “standard vision” as the ability to recognize one of his optotypes when it subtended 5 minutes of arc. Thus the optotype can only be recognized if the person viewing it can discriminate a spatial pattern separated by a visual angle of 1 minute of arc.
Snellen mendefinisikan “ standar penglihatan “ adalah sebagai kemampuan untuk mengenali salah satu dari obyek optotype yang mewakili sudut 5 menit. Optotype ini hanya dapat dikenali jika seseorang dengan melihatnya dapat membedakan sebagian huruf/bentuk yang dipisahkan oleh sudut penglihatan 1 menit.
Optotype digunakan dalam pemeriksaan dengan jarak 6 meter. Besaran huruf terbesar yang mewakili 6/60 m adalah 8,8… yang bila dibulatkan akan menjadi 8,9. Namun tidak sedikit praktisi yang menggolongkan besaran untuk huruf tersebut adalah berkisar antara 8,8-9,0. Berikut ini adalah rujukan bila anda ingin membuatnya, dengan sedikit catatan huruf dalam keadaan di blok/dihitamkan dengan jenis huruf “Courier Bold “
TABEL BESARAN HURUF SNELLEN
JARAK
FEET
70
60
50
40
30
20
15
10
7
4
TINGGI HURUF
MM
31
27
22
18
13
9
7
4
3
2
TINGGI HURUF
POINT
88
76
63
50
38
25
19
13
9
5
BESAR HURUF
POINT
152
130
108
87
65
43
33
21
15
9
TABEL TAJAM PENGLIHATAN


PERSAMAAN
SNELLEN
DESIMAL
VISUAL
LogMAR*
BARIS
FEET
METER
(MENIT)
ANGLE

-3
20/10
6/3
2.00
0.50
-0.30
-2
20/12.5
6/3.75
1.60
0.63
-0.20
-1
20/16
6/4.8
1.25
0.80
-0.10
0
20/20
6/6
1.00
1.00
0.00
1
20/25
6/7.5
0.80
1.25
+0.10
2
20/32
6/9.4
0.63
1.60
+0.20
3
20/40
6/12
0.50
2.00
+0.30
4
20/50
6/15
0.40
2.50
+0.40
5
20/63
6/18.9
0.32
3.15
+0.50
6
20/80
6/24
0.25
4.00
+0.60
7
20/100
6/30
0.20
5.00
+0.70
8
20/125
6/37.5
0.16
6.25
+0.80
9
20/160
6/48
0.13
8.00
+0.90
10
20/200
6/60
0.10
10.00
+1.00
11
20/250
6/75
0.08
12.50
+1.10
12
20/320
6/96
0.06
16.00
+1.20
13
20/400
6/120
0.05
20.00
+1.30
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
20
20/2000
6/600
0.01
100.00
+2.00
30
20/20000
6/6000
0.001
1000.00
+3.00
GAMBAR 1
Sebuah temuan tentu ada kurangnya dan masih perlu perbaikan. Belakangan ini muncul opini yang mempertanyakan keabsahan tes tajam penglihatan dengan optotype snellen.( lihat gambar 1 ). Tidak adil rasanya bila seseorang tidak bisa membaca huruf pada baris 6/60 yang hanya berjumlah 1 huruf, maka tajam penglihatannya adalah kurang dari 6/60, contoh; 3/60. Kekurangan ini disampaikan Bailey-Lovie. Mereka menyematkan jumlah huruf yang sama pada setiap barisnya. Bahkan Feris memodifikasi kembali agar Snellen dapat digunakan dalam jarak 4 meter. Feris memunculkan upaya dalam rangka proyek ETDRS ( Early Treatment of Diabetic Retinopathy Study ). Sehingga gugusan huruf berbentuk kerucut ke bawah, padahal gugusan huruf snellen membentuk kerucut ke atas atau pyramid.
Jack T Holladay juga membahas tentang unsur geometri dan besaran LogMar. Meski banyak usulan perbaikan di sana-sini, agak sulit rasanya menenggelamkan sebuah imajinasi sederhana yang berbunga penuh pesona.Apalagi setelah beliau wafat banyak perubahan dalam jenis huruf yang digunakan seperti Landolt dengan C broken ring, Lea dengan E chart, Hess dengan angka, gambar atau bahkan yang terbaru berupa huruf india dan Gujarat dibuat oleh dokter spesialis mata di india.  Penting bagi kita mengkritisi sesuatu, bukan hanya sekedar sebagai penerima saja.

Referensi :
  1. Wikipedia
  2. Holladay, Jack T,MD,FACS, Proper Method for Calculating Average Visual Acuity, August 1997
  3. Eye chart community
  4. Herman Snellen, Whonamedit.com.
  5. Watt, Wendy Strouse, How Visual Acuity Measured, Macular Degeneration Support, October 2003.
  6. Sumber terpercaya lainnya yang tidak bisa disebutkan satu persatu


Sumber dari: Optik Online http://optikonline.info