Mengenal perkembangan mata bayi anda.


Mata memberikan kontribusi yang besar dalam menentukan kualitas hidup seseorang. Begitu banyak hal yang sulit dipungkiri manakala fungsi penglihatan kita hilang. Pernahkah kita sadar di saat kita memilikinya? karena pada umumnya kita akan tersadar telah kehilangan ataupun merasa kehilangan yang di salurkan dengan perilaku menyesal, di saat sesuatu yang pernah dimiliki pergi. 

Suatu ketika saya bertemu seorang ibu yang bertanya, mengapa anak saya memakai kacamata sedangkan tidak satupun dari keluarga kami yang memakai kacamata? Kacamata dianggap sebagai kutukan kecil dalam upaya mengeksplorasi keniscayaan yang terjadi. Kemirisan menggelayuti hati penulis, dan sesekali timbul pertanyaan dalam hati ” pernahkah kita memperhatikan kesehatan penglihatan anak kita? ” Tulisan ini saya hadirkan guna menghilangkan rasa dahaga akan pengetahuan tentang penglihatan dan di sisi lain berupaya mencegah kebutaan ataupun cacat penglihatan di lingkungan terkecil, yaitu keluarga. Setiap bayi yang mungil dan lucu memiliki permasalahan dengan penglihatannya, sebagai orang tua perlulah kita berupaya melakukan pemeriksaan secara mini workshop tanpa harus bergantung pada instrumen peralatan yang biasa di temukan di optik dan rumah sakit.

Penelitian terkini menunjukkan betapa mata bayi memiliki kesensitifan yang tinggi terhadap sinar ultraviolet. Terkadang bila kita terkena sinar UV baik melalui matahari ataupun peralatan yang mengandung sinar UV merasa tidak nyaman atau bahkan silau. Saya rasa kita juga bisa membayangkan bagaiman bila itu terjadi pada anak-anak. Mereka mungkin tidak akan mengeluh secara verbal, tetapi diamnya mereka dan ketidaktanggapan kita sebagai orang tua tentu saja dapat memicu hal-hal yang tidak diinginkan. Penyakit yang dapat terjadi adalah katarak juvenil(=baca usia muda ) dan Age Related Macular Degenerasi( = penurunan fungsi makula ). 

Oleh karenanya, memperhatikan tingkah polah bayi nan menghibur perlu disertakan dengan pengamatan untuk memberikan perlindungan anak untuk menghindari permasalahan di atas. Bahkan pada usia dan daerah tertentu, disarankan menggunakan sunglass yang direkomendasikan sebagai salah satu sarana pencegahan atau minimal mencoba menutupi pandangan sang buah hati dengan kain atau tangan atau bahkan mencoba mengalihkan pandangannya dari sinar/cahaya yang menyilaukan atau mengandung UV. Standar kesilauan tentu saja merujuk pada sang anak bukan orang tua. Contoh kecil adalah jarak menonton TV orang dewasa misalnya 1 meter dari TV, mata kita akan silau. Sudah selayaknya bila anak2 kita melihat TV dari jarak lebih dari 1 meter atau lebih dari standar kita.
 
Bagaimana perkembangan mata bayi sebenarnya?(untuk lebih jelas lihat artikel sebelumnya di grup ini ) Setelah 2 minggu pasca diketahui hamil mata bayi memulai perkembangannya. Setelah 4 minggu strktur bola mata telah lengkap. Selama masa inilah bayi lebih rentan mengalami cacat penglihatan.Sebagai contoh bila seorang ibu meminum obat-obatan tertentu dan menyebabkan terjadinya infeksi ” german measless”atau campak jerman,struktur bentuk mata menjadi kurang sempurna atau dapat mengalami penyakit. Selama menjelang lahirnya sang jabang bayi pun dalam kurun waktu pasca 7 bulan umur dari kandungan mata akan berkembang dan menuju bentuk utuh. Jaringan Saraf akan menghubungkan antara mata dan otak secara utuh pula. Pada saat lahir besaran mata bayi baru mencapai 75% dari besaran mata orang dewasa.2 tahun pertama, jaringan saraf, fungsi penglihatan dan struktur internal mata mengalami perkembangan secara signifikan.

Kemampuan penglihatan bayi saat lahir adalah 6/120 dalam meter atau 20/400 dalam feet. Artinya mereka dapat melihat sebuah obyek dengan jarak 6 meter sedangkan mata orang normal dapat melihat obyek tersebut dengan jarak 120 meter.Pada umumnya Kemampuan ini akan menjadi normal pada usia 2 tahun, tapi banyak ahli merujuk pada usia 5 tahun. Penglihatan warna telah terbentuk sejak lahir. Selain itu pada saat baru lahir, bayi juga tidak terlalu banyak memperhatikan lingkungan sekitarnya tetapi mereka akan berkedip ketika sebuah cahaya secara tiba-tiba melintasi penglihatannya. Baru pada usia 6-8minggu, mereka mulai bisa melakukan fiksasi dan mengikuti pergerakan obyek.Koordinasi kedua mata akan membaik pada usia 4 bulan.Jangan terburu-buru beranggapan bahwa mata anak anda juling sebelum waktu 4 minggu tersebut.
Alangkah lebih baik bila anda merasa ada yang janggal pada bayi padahal telah menginjak usia 6 bulan,periksakan pada dokter spesialis mata anak-anak.Berikut ini adalah beberapa hal yang mungkin terjadi pada bayi :

1.Infeksi
Beberapa jabang bayi dapat mengalami konjungtivitis, mata berwarna merah, menyeluruh dan dapat diobati dengan memberikan antibiotik berupa salep maupun tetes. Umumnya bidan memberikan obat mata pasca persalinan untuk menghindari infeksi.


2.Tersumbatnya air mata
Beberapa bayi dapat mengalami. Gejala dan tanda yang ditemui adalah air mata tampak menggenang di kelopak mata bawah atau bahkan menetes seperti menangis meski mereka tidak dalam keadaan menangis. Biasanya akan diberikan antibiotik bila diperlukan, namun keadaan ini biasanya akan normal pada usia 1 tahun, karena saluran pembuangan air mata telah sempurna. Beberapa di antaranya melakukan terapi pemijatan di daerah sekitar hidung dan mata untuk merangsang terbukanya saluran tersebut.


3.Katarak
Lensa adalah bagian mata berwarna bening yang memfokuskan sinar yang masuk agar tepat jatuh di retina dengan cara berakomodasi.Sedikit diantaranya katarak bayi diketahui saat proses persalinan selesai dimana ada bagian yang keruh atau berwarna putih di bagian pusat yang berwarna hitam. Jika katarak telah parah/matang, biasanya akan dilakukan operasi pengangkatan lensa.


4.Strabismus atau mata juling
Keadaan ini dikenal sebagai lemahnya koordinasi antara mata kanan dan mata kiri. Salah satu mata akan tampak mengarah ke hidung atau pelipis. Saat lahir mata bayi akan seperti ini, tapi bila lebih dari 4 bulan mata seharusnya dalam keadaan normal. Bila keadaan ini tidak ditangani maka akan memicu terjadinya mata malas atau amblyopia


5.Amblyopia = mata malas
Adalah keadaan di mana seseorang mengalami kehilangan kemampuan penglihatan meski mata tampak sehat dan normal. Hal ini terjadi pada bayi atau anak-anak dikarenakan adanya ketidakseimbangan di antara kedua mata, dengan kata lain salah satu mat lebih banyak digunakan dibandingkan mata yang lain secara sadar maupun tidak sadar.Sehingga mata yang lainnya akan mengalami penurunan kemampuan penglihatan.Keadaan ini dapat terjadi karena katarak, strabismus, ptosis (baca kelopak mata atas turun ), kerusakan pada salah satu mata karena kelainan refraksi contoh myopia. Situasi ini biasanya tidak memiliki gejala atau tanda dan biasanya ditemui pada saat anak diperiksa kesehatan matanya di sekolah. Oleh karenanya, sang anak harus diterapi sebelum, usia antara 6-10 tahun atau kehilangan kemampuan penglihatan kan berkembang menjadi kebutaan. Terapi dapat berupa menggunakan kacamata atau menutup mata yang lebih dominan melihat.


6. Ptosis ( Kelopak mata atas terlihat turun/jatuh )
Pada beberapa anak2, otot pada kelopak mata atas tidak berkembang secara sempurna. Akibatnya kelopak mata tersebut akan tampak turun atau seperti mengantuk. Penanganannya adalah dengan operasi sedini mungkin.


7. Retinopati karena prematur
Jika bayi lahir dengan prematur, pembuluh darah yang menyuplai kebutuhan retina tidak berkembang secara sempurna. Terkadang akan terjadi ketidaknormalan bentuk pembuluh darah di retina dan merusak bagian dalam mata. Masalah ini dapat dideteksi meski bayi baru berumur beberapa minggu.


8.Respon penglihatan yang lamban
Beberapa bayi tidak dapat menerima rangsang penglihatan walau telah berumur 6-8 minggu sebagaimana bayi normal. Biasanya ini dipicu oleh adanya keterlambatan perkembangan. Fenomena ini dapat menjadi gejala dan tanda adanya permasalahan penglihatan atau bahkan penyakit. Pemeriksaan sebaiknya dilakukan saat bayi menginjak usia 3 tahun.


Panjang dan membosankan bila kita membaca artikel ini. Begitu banyaknya angka kebutaan dan permasalahn penglihatan memberikan ide dan inisiatif bagi saya untuk menyampaikan pada anda. Meningkatkan kualitas hidup adalah tujuan kita bersama. Moga dengan cara ini pula, Tuhan menghitungnya sebagai ibadah. Karena walau bagaimanapun anak adalah anugerah dan titipan Tuhan. Seyogyanyalah kita menjaga karunia dan nikmat Yang Maha Kuasa. Moga bermanfaat. Kritik dan saran seperti biasa.

Referensi :
1. Kamus Kedokteran
2.Lawrence M Kaufman,MD,PhD, Assistant Professor, Eye Dept, University Illinois
3. Jurnal Optometry
4. Sumber2 lainnya yang tak bisa disebutkan satu persat
u


Sumber dari: Optik Online http://optikonline.info
0 Responses