Sejenak terpikir betapa abadinya lagu bengawan solo ciptaan gesang, sehingga lagu tersebut dinyanyikan dalam berbagai bahasa. Kemegahan ini begitu besar dan pun terjadi dalam dunia kesehatan mata. Pertanyaannya, apakah yang abadi dan begitu dikenang sehingga pantas untuk disematkan kata “abadi”. Snellen mungkin juga tidak pernah berpikir ataupun terpikir akan dikenang meski ia sudah tiada. Sedikit banyak artikel ini akan mengupas secara khusus tentang siapa, bagaimana dan apa yang dihasilkan oleh seseorang yang dikenal sebagai Snellen.
Herman Snellen merupakan nama lengkapnya, beliau seorang dokter spesialis mata atau Ophthalmologist berkebangsaan belanda. Terlahir di tanggal 19 Februari 1834. Namanya menjadi besar dan di anggap sangat berjasa dalam kemajuan dunia kesehatan mata karena hasil karyanya yang masih digunakan hingga saat ini yakni obyek pemeriksaan mata bernama snellen chart. Beliau mengambil alih tugas sebagai direktur Rumah Sakit Belanda untuk spesialis mata pasca kepemimpinan Dr. Fransiscus Donders dimana beliau juga berjasa besar sebagaimana layaknya Snellen.
Beliau menuntut ilmu kedokteran di Utrecht University dan merupakan junior dari Fransiscus Donders, Gerardus Johannes Mulder dan Jacobus Schroeder van der Kolk yang mana ketiganya berperan serta mengibarkan dunia kedokteran dalam hal dalam ruang lingkup mata. Gelar kesarjanaan diraih pada tahun 1858. Kemampuannya dalam Spesialis mata membawanya untuk bekerja sebagai praktisi kesehatan mata, tepatnya asisten dokter penguji atau pemeriksa. Gelar Profesor dicapai pada tahun 1877 di universitas yang sama, adapun penelitian yang pernah dilakukannya adalah tentang astigmat, glaukoma dan penyakit mata lainnya, penelitian pemeriksaan tajam penglihatan dan bedah mata termasuk didalamnya.
Obyek pemeriksaan mata sebenarnya telah lebih dulu diperkenalkan oleh Heinrich Kuechler ( 1811-1873 ) dan diperbaiki oleh dokter mata asal wina, Austria,Eduard Jager von Jaxtthal atau lebih dikenal sebagai Jager, inisiator kartu baca atau reading chart di tahun 1854. Pada tahun 1862 Snellen menjadi pemeriksa utama dan bersamaan dengan itu pula, beliau memperkenalkan pada dunia mengenai hasil karyanya yang diberi nama optotype. Perangkat ini digunakan sebagai langkah dalam penyempurnaan untuk dapat melakukan pemeriksaan tajam penglihatan, kelak akan menjadi standar internasional. Pada awalnya huruf atau obyek dibuat dengan kotak 5×5 menjadi acuan dalam penggambarannya. Pembuatan secara manual ini dijadikan sebagai standar sebelum obyek dicetak di mesin percetakan. Standar penglihatan telah di ukur sebagai kemampuan untuk dapat membaca secara sempurna seraya aturan 5×5 kotak terpenuhi atau istilah kerennya mewakili sudut 5 menit arc dan dipisahkan oleh sudut 1 menit arc.
Obyek terdahulu Snellen berbentuk 11 baris huruf dengan bentuk huruf capital. Barisan pertama terdiri dari 1 buah huruf besar, biasanya huruf tersebut adalah E, H dan atau N. Baris berikutnya diisi dengan jumlah huruf yang lebih banyak dari sebelumnya, hanya saja besaran hurufnya menjadi berkurang. Sang pencipta pun melakukan terobosan dengan memasukkan unsur tampilan dan perhitungan secara geometri. Bahkan seorang Jack T. Holladay, MD, FACS pada bulan agustus tahun 1997 mengupas habis masalah geometri berkaitan dengan tampilan optotype.Adapun unsur geometri yang wajib terpenuhi adalah:
“BS 4274-1:1968 (British Standards Institution) “Specification for test charts for determining distance visual acuity” was replaced by BS 4274-1:2003 “Test charts for clinical determination of distance visual acuity — Specification”. It states that “the luminance of the presentation shall be uniform and not less than 120 cd/m2. Any variation across the test chart shall not exceed 20 %.”“BS 4274-1:1968 (Lembaga Standarisasi Inggris ) “Spesifikasi untuk obyek tes dalam menentukan tajam penglihatan jauh ” telah digantikan dengan BS 4274-1:2003 “Obyek tes untuk pemeriksaan klinis tajam penglihatan jauh— Spesifikasi”. Ketetapannya adalah “pencahayaan yang digunakan harus disesuaikan dan tidak kurang dari 120 kandela/m2. Variasi lainnya yang berhubungan dengan obyek tes tidak boleh lebih dari 20%.
Sesuai dengan ketentuan BS 4274-1:2003 , hanya huruf C, D, E, F, H, K, N, P, R, U, V, dan Z yang dapat digunakan untuk melakukan pemeriksaan tajam penglihatan yang dilandasi oleh kesamaan dalam ketentuan huruf-huruf tersebut mudah dibaca.
NILAI TAJAM PENGLIHATAN
Dalam melakukan tes, maka pasien diminta untuk membaca dari huruf yang paling besar hingga huruf terkecil yang masih dapat dibaca. Huruf terkecil yang masih dapat dibaca mendelegasikan besarnya kemampuan tajam penglihatan seseorang. Biasanya di bagian samping optotype terdapat pecahan yang mewakili besaran tajam penglihatan. 6/60m didefinisikan bahwasanya orang normal dapat melihat obyek tersebut pada jarak 60 meter, sedangkan orang yang megalami gangguan hanya dapat melihat obyek tersebut pada jarak 6 meter.
Snellen defined “standard vision” as the ability to recognize one of his optotypes when it subtended 5 minutes of arc. Thus the optotype can only be recognized if the person viewing it can discriminate a spatial pattern separated by a visual angle of 1 minute of arc.
Snellen mendefinisikan “ standar penglihatan “ adalah sebagai kemampuan untuk mengenali salah satu dari obyek optotype yang mewakili sudut 5 menit. Optotype ini hanya dapat dikenali jika seseorang dengan melihatnya dapat membedakan sebagian huruf/bentuk yang dipisahkan oleh sudut penglihatan 1 menit.
Optotype digunakan dalam pemeriksaan dengan jarak 6 meter. Besaran huruf terbesar yang mewakili 6/60 m adalah 8,8… yang bila dibulatkan akan menjadi 8,9. Namun tidak sedikit praktisi yang menggolongkan besaran untuk huruf tersebut adalah berkisar antara 8,8-9,0. Berikut ini adalah rujukan bila anda ingin membuatnya, dengan sedikit catatan huruf dalam keadaan di blok/dihitamkan dengan jenis huruf “Courier Bold “
GAMBAR 1
Sebuah temuan tentu ada kurangnya dan masih perlu perbaikan. Belakangan ini muncul opini yang mempertanyakan keabsahan tes tajam penglihatan dengan optotype snellen.( lihat gambar 1 ). Tidak adil rasanya bila seseorang tidak bisa membaca huruf pada baris 6/60 yang hanya berjumlah 1 huruf, maka tajam penglihatannya adalah kurang dari 6/60, contoh; 3/60. Kekurangan ini disampaikan Bailey-Lovie. Mereka menyematkan jumlah huruf yang sama pada setiap barisnya. Bahkan Feris memodifikasi kembali agar Snellen dapat digunakan dalam jarak 4 meter. Feris memunculkan upaya dalam rangka proyek ETDRS ( Early Treatment of Diabetic Retinopathy Study ). Sehingga gugusan huruf berbentuk kerucut ke bawah, padahal gugusan huruf snellen membentuk kerucut ke atas atau pyramid.
Jack T Holladay juga membahas tentang unsur geometri dan besaran LogMar. Meski banyak usulan perbaikan di sana-sini, agak sulit rasanya menenggelamkan sebuah imajinasi sederhana yang berbunga penuh pesona.Apalagi setelah beliau wafat banyak perubahan dalam jenis huruf yang digunakan seperti Landolt dengan C broken ring, Lea dengan E chart, Hess dengan angka, gambar atau bahkan yang terbaru berupa huruf india dan Gujarat dibuat oleh dokter spesialis mata di india. Penting bagi kita mengkritisi sesuatu, bukan hanya sekedar sebagai penerima saja.
Referensi :
Sumber dari: Optik Online http://optikonline.info
Herman Snellen merupakan nama lengkapnya, beliau seorang dokter spesialis mata atau Ophthalmologist berkebangsaan belanda. Terlahir di tanggal 19 Februari 1834. Namanya menjadi besar dan di anggap sangat berjasa dalam kemajuan dunia kesehatan mata karena hasil karyanya yang masih digunakan hingga saat ini yakni obyek pemeriksaan mata bernama snellen chart. Beliau mengambil alih tugas sebagai direktur Rumah Sakit Belanda untuk spesialis mata pasca kepemimpinan Dr. Fransiscus Donders dimana beliau juga berjasa besar sebagaimana layaknya Snellen.
Beliau menuntut ilmu kedokteran di Utrecht University dan merupakan junior dari Fransiscus Donders, Gerardus Johannes Mulder dan Jacobus Schroeder van der Kolk yang mana ketiganya berperan serta mengibarkan dunia kedokteran dalam hal dalam ruang lingkup mata. Gelar kesarjanaan diraih pada tahun 1858. Kemampuannya dalam Spesialis mata membawanya untuk bekerja sebagai praktisi kesehatan mata, tepatnya asisten dokter penguji atau pemeriksa. Gelar Profesor dicapai pada tahun 1877 di universitas yang sama, adapun penelitian yang pernah dilakukannya adalah tentang astigmat, glaukoma dan penyakit mata lainnya, penelitian pemeriksaan tajam penglihatan dan bedah mata termasuk didalamnya.
Obyek pemeriksaan mata sebenarnya telah lebih dulu diperkenalkan oleh Heinrich Kuechler ( 1811-1873 ) dan diperbaiki oleh dokter mata asal wina, Austria,Eduard Jager von Jaxtthal atau lebih dikenal sebagai Jager, inisiator kartu baca atau reading chart di tahun 1854. Pada tahun 1862 Snellen menjadi pemeriksa utama dan bersamaan dengan itu pula, beliau memperkenalkan pada dunia mengenai hasil karyanya yang diberi nama optotype. Perangkat ini digunakan sebagai langkah dalam penyempurnaan untuk dapat melakukan pemeriksaan tajam penglihatan, kelak akan menjadi standar internasional. Pada awalnya huruf atau obyek dibuat dengan kotak 5×5 menjadi acuan dalam penggambarannya. Pembuatan secara manual ini dijadikan sebagai standar sebelum obyek dicetak di mesin percetakan. Standar penglihatan telah di ukur sebagai kemampuan untuk dapat membaca secara sempurna seraya aturan 5×5 kotak terpenuhi atau istilah kerennya mewakili sudut 5 menit arc dan dipisahkan oleh sudut 1 menit arc.
Obyek terdahulu Snellen berbentuk 11 baris huruf dengan bentuk huruf capital. Barisan pertama terdiri dari 1 buah huruf besar, biasanya huruf tersebut adalah E, H dan atau N. Baris berikutnya diisi dengan jumlah huruf yang lebih banyak dari sebelumnya, hanya saja besaran hurufnya menjadi berkurang. Sang pencipta pun melakukan terobosan dengan memasukkan unsur tampilan dan perhitungan secara geometri. Bahkan seorang Jack T. Holladay, MD, FACS pada bulan agustus tahun 1997 mengupas habis masalah geometri berkaitan dengan tampilan optotype.Adapun unsur geometri yang wajib terpenuhi adalah:
- Tebal garis pada huruf sama dengan ketebalan spasi antara kedua huruf di atasnya, maksudnya besaran huruf di atas sama dengan jarak spasi antara huruf tersebut dengan huruf dibawahnya
- Tinggi dan lebar huruf adalah 5 kali dari ketebalan garis tersebut, maksudnya garis yang membentuk huruf hanya mewakili 1 kotak dan oleh sebab itu, huruf harus mendefinisikan perwakilan dari 5 kotak
“BS 4274-1:1968 (British Standards Institution) “Specification for test charts for determining distance visual acuity” was replaced by BS 4274-1:2003 “Test charts for clinical determination of distance visual acuity — Specification”. It states that “the luminance of the presentation shall be uniform and not less than 120 cd/m2. Any variation across the test chart shall not exceed 20 %.”“BS 4274-1:1968 (Lembaga Standarisasi Inggris ) “Spesifikasi untuk obyek tes dalam menentukan tajam penglihatan jauh ” telah digantikan dengan BS 4274-1:2003 “Obyek tes untuk pemeriksaan klinis tajam penglihatan jauh— Spesifikasi”. Ketetapannya adalah “pencahayaan yang digunakan harus disesuaikan dan tidak kurang dari 120 kandela/m2. Variasi lainnya yang berhubungan dengan obyek tes tidak boleh lebih dari 20%.
Sesuai dengan ketentuan BS 4274-1:2003 , hanya huruf C, D, E, F, H, K, N, P, R, U, V, dan Z yang dapat digunakan untuk melakukan pemeriksaan tajam penglihatan yang dilandasi oleh kesamaan dalam ketentuan huruf-huruf tersebut mudah dibaca.
NILAI TAJAM PENGLIHATAN
Dalam melakukan tes, maka pasien diminta untuk membaca dari huruf yang paling besar hingga huruf terkecil yang masih dapat dibaca. Huruf terkecil yang masih dapat dibaca mendelegasikan besarnya kemampuan tajam penglihatan seseorang. Biasanya di bagian samping optotype terdapat pecahan yang mewakili besaran tajam penglihatan. 6/60m didefinisikan bahwasanya orang normal dapat melihat obyek tersebut pada jarak 60 meter, sedangkan orang yang megalami gangguan hanya dapat melihat obyek tersebut pada jarak 6 meter.
Snellen defined “standard vision” as the ability to recognize one of his optotypes when it subtended 5 minutes of arc. Thus the optotype can only be recognized if the person viewing it can discriminate a spatial pattern separated by a visual angle of 1 minute of arc.
Snellen mendefinisikan “ standar penglihatan “ adalah sebagai kemampuan untuk mengenali salah satu dari obyek optotype yang mewakili sudut 5 menit. Optotype ini hanya dapat dikenali jika seseorang dengan melihatnya dapat membedakan sebagian huruf/bentuk yang dipisahkan oleh sudut penglihatan 1 menit.
Optotype digunakan dalam pemeriksaan dengan jarak 6 meter. Besaran huruf terbesar yang mewakili 6/60 m adalah 8,8… yang bila dibulatkan akan menjadi 8,9. Namun tidak sedikit praktisi yang menggolongkan besaran untuk huruf tersebut adalah berkisar antara 8,8-9,0. Berikut ini adalah rujukan bila anda ingin membuatnya, dengan sedikit catatan huruf dalam keadaan di blok/dihitamkan dengan jenis huruf “Courier Bold “
TABEL BESARAN HURUF SNELLEN
JARAK | FEET | 70 | 60 | 50 | 40 | 30 | 20 | 15 | 10 | 7 | 4 |
TINGGI HURUF | MM | 31 | 27 | 22 | 18 | 13 | 9 | 7 | 4 | 3 | 2 |
TINGGI HURUF | POINT | 88 | 76 | 63 | 50 | 38 | 25 | 19 | 13 | 9 | 5 |
BESAR HURUF | POINT | 152 | 130 | 108 | 87 | 65 | 43 | 33 | 21 | 15 | 9 |
TABEL TAJAM PENGLIHATAN
PERSAMAAN | SNELLEN | DESIMAL | VISUAL | LogMAR* | |
BARIS | FEET | METER | (MENIT) | ANGLE | |
-3 | 20/10 | 6/3 | 2.00 | 0.50 | -0.30 |
-2 | 20/12.5 | 6/3.75 | 1.60 | 0.63 | -0.20 |
-1 | 20/16 | 6/4.8 | 1.25 | 0.80 | -0.10 |
0 | 20/20 | 6/6 | 1.00 | 1.00 | 0.00 |
1 | 20/25 | 6/7.5 | 0.80 | 1.25 | +0.10 |
2 | 20/32 | 6/9.4 | 0.63 | 1.60 | +0.20 |
3 | 20/40 | 6/12 | 0.50 | 2.00 | +0.30 |
4 | 20/50 | 6/15 | 0.40 | 2.50 | +0.40 |
5 | 20/63 | 6/18.9 | 0.32 | 3.15 | +0.50 |
6 | 20/80 | 6/24 | 0.25 | 4.00 | +0.60 |
7 | 20/100 | 6/30 | 0.20 | 5.00 | +0.70 |
8 | 20/125 | 6/37.5 | 0.16 | 6.25 | +0.80 |
9 | 20/160 | 6/48 | 0.13 | 8.00 | +0.90 |
10 | 20/200 | 6/60 | 0.10 | 10.00 | +1.00 |
11 | 20/250 | 6/75 | 0.08 | 12.50 | +1.10 |
12 | 20/320 | 6/96 | 0.06 | 16.00 | +1.20 |
13 | 20/400 | 6/120 | 0.05 | 20.00 | +1.30 |
. | . | . | . | . | . |
. | . | . | . | . | . |
20 | 20/2000 | 6/600 | 0.01 | 100.00 | +2.00 |
30 | 20/20000 | 6/6000 | 0.001 | 1000.00 | +3.00 |
Sebuah temuan tentu ada kurangnya dan masih perlu perbaikan. Belakangan ini muncul opini yang mempertanyakan keabsahan tes tajam penglihatan dengan optotype snellen.( lihat gambar 1 ). Tidak adil rasanya bila seseorang tidak bisa membaca huruf pada baris 6/60 yang hanya berjumlah 1 huruf, maka tajam penglihatannya adalah kurang dari 6/60, contoh; 3/60. Kekurangan ini disampaikan Bailey-Lovie. Mereka menyematkan jumlah huruf yang sama pada setiap barisnya. Bahkan Feris memodifikasi kembali agar Snellen dapat digunakan dalam jarak 4 meter. Feris memunculkan upaya dalam rangka proyek ETDRS ( Early Treatment of Diabetic Retinopathy Study ). Sehingga gugusan huruf berbentuk kerucut ke bawah, padahal gugusan huruf snellen membentuk kerucut ke atas atau pyramid.
Jack T Holladay juga membahas tentang unsur geometri dan besaran LogMar. Meski banyak usulan perbaikan di sana-sini, agak sulit rasanya menenggelamkan sebuah imajinasi sederhana yang berbunga penuh pesona.Apalagi setelah beliau wafat banyak perubahan dalam jenis huruf yang digunakan seperti Landolt dengan C broken ring, Lea dengan E chart, Hess dengan angka, gambar atau bahkan yang terbaru berupa huruf india dan Gujarat dibuat oleh dokter spesialis mata di india. Penting bagi kita mengkritisi sesuatu, bukan hanya sekedar sebagai penerima saja.
Referensi :
- Wikipedia
- Holladay, Jack T,MD,FACS, Proper Method for Calculating Average Visual Acuity, August 1997
- Eye chart community
- Herman Snellen, Whonamedit.com.
- Watt, Wendy Strouse, How Visual Acuity Measured, Macular Degeneration Support, October 2003.
- Sumber terpercaya lainnya yang tidak bisa disebutkan satu persatu
Sumber dari: Optik Online http://optikonline.info
tentang kacamata kugh g ada??
padahal penting lho...
suwun...
terima kasih sodara .. sementar artikelnya ini dulu . akan ada info lagi . terima kasih atas sarannya .